- Kassian Cephas, 1905
Barangkali ada di antara kita yang belum mengenal sosok seorang Kassian Cephas.
Beliau lahir di Kesultanan Yogyakarta, 15 Februari 1844 – meninggal di Yogyakarta, 16 November 1912 pada umur 68 tahun.
Saya yakin begitu banyak literatur yang hadir berbicara tentang beliau. Saya membaca sebuah tesis karya Irwandi dan M. Fajar Apriyanto (Membaca Fotografi Potret, 2012) yang berisikan kupasan tentang sekelumit karya-karya fotografi yang terlahir dari tangan seorang Cephas, lahir dari pasangan Kartodrono dan Minah. Ada juga yang mengatakan bahwa ia adalah anak angkat dari orang Belanda yang bernama Frederik Bernard Fr. Schalk.
Tak banyak yang akan saya ceritakan tentang beliau pada artikel kali ini. Betapa saya terperangah membaca karya beliau, mengingat beliau adalah seorang pribumi.
Terlihat bahwa pendekatan teknikal dan ideasional yang digunakan dalam proses pembuatan foto portret disesuaikan dengan aspek-aspek identitas yang melekat pada subjeknya. Perbedaan gender, kelas sosial, dan profesi adalah contoh aspek-aspek penentu langkah-langkah tersebut.
Begitu indah estetika yang terlahir dari karya-karyanya. Seperti yang bisa kita lihat berikut ini:
mungkin sekarang Anda akan setuju, bahwasanya sekarang waktunya kita menggali kebudayaan kita. Karena kita adalah bangsa yang besar.
Born in Sultanate of Yogyakarta, February 15, 1844, he passed away November 16, 1912 at the age of 68.
I am sure there are so many papers who attended talked about him. Having read a thesis paper by Irwandi and M.Fajar Apriyanto (Membaca Fotografi Potret, 2012) which pointed to some of the photographic works of Cephas, he was possibly born to Kartodrono and Minah. It is also said that he was the adopted son of a Dutchman named Frederik Bernard fr. Schalk.
I will tell you a little about him in the article. How I got to read his works and considering he is a native.
Technical approach and seen that the ideas is used in the process of making photo portrait tailored to identify aspects inherent in the subject. Gender differences, social classes, and profession is an example of the decisive aspects of these measures.
A beautiful aesthetic is evident in his work. As we can see the following:
You may agree that it is now time we discover more about our culture. We are a great nation.